SIMALUNGUN-Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan mencegah penyebaran Covid Varian Omicron, Bupati diwakili Wakil Bupati Simalungun meminta Jajarannya gerak cepat melakukan (3T) testing, tracking dan treatment terhadap warga
Hal tersebut disampaikan, Bupati diwakili Wakil Bupati Simalungun, Haji. Zonny Waldi, S, Sos MM ketika memimpin rapat membahas langkah langkah pengendalian penyebaran Covid varian Omicron (B.1.1.529) di Posko Satgas Covid-19 Kabupaten Simalungun, Sumut, Rabu ( 9/2/2022 ).
H. Zonny Waldi, dalam kesempatan yang sama menjelaskan, bahwa pandemi Covid belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Untuk itu kita harus selalu waspada dan meminta masyarakat agar sama-sama untuk mencegah penyebaran dengan mengikuti Protokol Kesehatan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari, " Ujar Zonny Waldi
Zonny Waldi juga mengharapkan kegiatan testing, tracking dan treatment (3T) agar ditingkatkan sampai ke Desa-Desa karna penyebaran dan perkembangan varian omicron begitu cepat oleh karena itu kita harus berikan edukasi kepada masyarakat tentang varian omicron
Dengan meningkatkan 3T serta mengingatkan masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan mudah-mudahan bisa menekan laju penyebaran Covid-19 varian omicron di wilayah Kabupaten Simalungun, " Ungkap Zonny Waldi
Dari adanya kasus terkonfirmasi, Wakil Bupati mengharapkan kepada Dinas Kesehatan agar segera melakukan pendataan terhadap pasien untuk memudahkan dan memberikan pelayanan, termasuk data pasien terkait vaksinasi yang telah dilaksanakan oleh pasien.
Selanjutnya Wakil Bupati berharap agar dalam melaksanakan tugas Satgas harus tetap solid dan bekerjasama dengan instansi terikat agar masyarakat dan daerah Kabupaten Simalungun dapat terbebas dari Covid "Dengan Kerja Sama yang baik pasti akan membuahkan hasil yang baik juga
Untuk rumah sakit yang menjadi rujukan pasien covid agar melakukan pengecekan baik fasilitas pendukung, sarana dan prasarana serta obat-obatan. "Ini perlu kita lakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus terkonfirmasi dan pasien yang dirujuk dapat segera diberikan pelayanan dengan baik, " Terang Zonny Waldi
Sementara itu, Ketua DPRD Timbul Jaya Sibarani menyampaikan, varian omicron sangat cepat perkembangannya sehingga membutuhkan langkah-langkah strategis untuk menangani, karena belum ada alat yang mendeteksi varian omicron.
"Persiapkan semua kebutuhan agar kita ready dalam penanganan Pasian termasuk langka awal dalam penangan pasien dan diharapkan ada sentuhan bagi pasien seperti bantuan , "Ujar Ketua DPRD Simalungun Timbul Jaya Sibarani
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Roly Sohuoka mengatakan, secara nasional beberapa daerah telah menutup wilayahnya, bahkan ada Daerah yang sudah memiliki kasus 10 ribu lebih.
"Untuk itu Dinas Kesehatan diharapkan untuk melakukan tes epidemiologi terhadap pasien terkonfirmasi untuk mengetahui apakah sudah menerima layanan vaksin dan vaksin berapa, apakah D1 atau D2, "kata Dandim
Dandim juga berharap agar percepatan vaksinasi dilakukan terutama untuk lansia dan percepatan vaksinasi perlu dioptimalisasi dalam upaya mengatasi omicron. "Rapat ini jangan sampai disini, harus ada tindak lanjutnya, karena jika kita lambat untuk melakukan tindakan, varian omicron ini cepat menyebar di Simalungun, "ujarnya.
Mewakili Polres Kompol JH Situmorang, tingkat penyebaran omicorn 4 kali lebih cepat, untuk itu perlu dilakukan vaksinasi D2 bagi lansia dan vaksinasi D2 bagi anak serta lanjutan vaksinasi booster. Diharapkan kita semua harus bahu membahu dalam melaksanakan tugas
Sebelumnya Kadis kesehatan Edwin Tony SM Simanjuntak didampingi Kabid P2P dr Henny R Pane antara lain memaparkan tentang kasus terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit, pasien yang melakukan isolasi mandiri, pemetaan epidemiologi, zonasi Kabupaten Simalungun.
"Ada 5 rumah sakit untuk penanganan pasien Covid di Simalungun yakni RSUD Perdagangan, Parapat, Randahaim, rumah sakit Laras dan rumah sakit Balimbingan. Dan Obat-obatan masih terpenuhi termasuk logistik, "jelas Edwin.
Dalam paparan tersebut juga disampaikan bahwa kasus terkonfirmasi di Kabupaten Simalungun sudah mencapai 49 kasus. "Sembilan diantaranya dirawat di rumah sakit dan selebihnya melakukan isolasi mandiri, "jelas Edwin.
Dirapat tersebut juga, para peserta diminta menyampaikan kesiapannya dalam melakukan antisipasi dan penangan pasien Covid. Rapat itu juga membicarakan lokasi isolasi terpusat (isoter) dalam menangani pasien yang mengalami gejala ringan. Dari paparan tersebut tiga Dirut RSUD menyampaikan kesiapannya untuk menerima pasien Covid-19.
Usai rapat itu, Akmal H Siregar selaku juru bicara Satgas Covid-19 Simalungun menyampaikan, bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima hasil lab yang menyatakan terkonfirmasi sebagai kasus varian baru umicron.
"Dari 49 kasus konfirmasi di Simalungun, belum kita terima hasil lab yang menyatakan terpapar dan terkonfirmasi sebagai kasus varian baru umicron, "jelas Akmal. ( Karmel )