SIMALUNGUN - Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK ; red) Sei Mangkei sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional bertujuan untuk peningkatan perekonomian nasional dan juga menjamin keberlanjutan produksi komoditi tanaman kelapa sawit.
Namun, publik menyoroti minimnya potensi lokal untuk berkontribusi di Kawasan Industri Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (19/04/2025), sekira pukul 13.30 WIB.
"Belasan tahun, KEK Sei Mangkei sudah beroperasi dan hingga saat ini masih minim potensial lokal yang terserap, antara lain, ketersediaan tenaga kerja dan kontraktor lokal, " kata pria yang berprofesi sebagai pemerhati sosial kontrol di wilayah setempat.
Sejumlah perusahaan telah berproduksi, lanjut B Sinaga menjelaskan, selama ini pihak pengelola PT Kawasan Industri Nusantara tidak memprioritaskan potensi setempat dan rata-rata pihak luar daerah yang bebas berkontribusi di KEK Sei Mangkei.
"Perusahaan yang sudah berproduksi itu antara lain, PT AICE, PT Industri Nabati Lestari (INL), PT Unilever Oleochemical Indinesia (UOI), " ujar B Sinaga.
Salah satu perusahaan yang layak diapresiasi, lanjut warga setempat mengatakan, perihal dukungan terhadap UMKM Kuliner setempat, disebutkan PT Industri Nabati Lestari (INL; red) sangat mendukung berkembangnya UMKM masyarakat sekitar.
"Hal ini dibuktikan dengan pihak manajemen perusahaan pengolahan minyak sawit bekerja sama dengan UMKM Kuliner setempat, " ujar salah seorang warga.
Sementara, baru-baru ini tersiar kabar tentang pihak Manajemen PT Unilever Indonesia di Sei Mangkei melakukan pemutusan kontrak kerjasama dengan sejumlah pihak pengelola yang mengakomodasi catering bagi karyawannya berjumlah 600an orang.
"Hanya untuk pengadaan catering karyawan, pihak Manajemen memutus kontraknya dengan pihak pengelola setempat, " ujar seorang wanita paruh baya berinisial N.
Ia mengatakan, semenjak pemutusan kontrak pengadaan catering bagi karyawan PT Unilever Indonesia di Sei Mangkei yang sebelumnya ia kelola, akhirnya usaha kuliner yang dirintisnya sejak lama bangkrut seketika.
"Pesanan catering bagi karyawan Unilever dimonopoli satu pihak berasal dari luar daerah dan kami bersama beberapa pengusaha kuliner lainnya mengalami kebangkrutan, " ujarnya sedih.
Kemudian, kalangan warga mengharapkan, Pemerintah Kabupaten Simalungun bersedia membantu para pengusaha UMKM lokal untuk berkontribusi di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.
"Rasanya tidak ada keadilan bagi usaha UMKM lokal dan kapan lagi masyarakat di Simalungun turut menikmati laju pertumbuhan ekonomi di daerahnya sendiri, " tandas wanita berinisial N berharap.
Hingga rilis berita ini dilansir kepada publik, pihak Manajemen PT UOI Sei Mangkei belum berhasil dikonfirmasi terkait informasi yang disampaikan warga perihal UMKM Kuliner setempat disingkirkan.