SIMALUNGUN - Salah satu faktor yang mendorong Manajemen Holding Perkebunan Nusantara dan Sub Holding Perkebunan Nusantara PT Palm Co mencapai keberhasilan program pelaksanaan perkebunan tanaman kelapa sawit berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian BUMN RI.
Selain, mengefisienkan anggaran biaya pembelian pupuk organik. PT Perkebunan Nusantara Regional II memaksimalkan penggunaan limbah padat hasil produksi Tandan Buah Segar (TBS; red) kelapa sawit berupa janjangan kosong dengan kandungan Nutrisi penting seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K), serta unsur hara mikro lainnya.
Namun, berdasarkan keterangan nara sumber mengungkapkan, terkait pelaksanaan distribusi janjangan kosong berpotensi merugikan perusahaan, berasal dari PKS Dosin menuju ke Afdeling 1, 5 dan 6 di Unit Kebun Marihat, Kabupaten Simalungun, Senin (15/04/2025), sekira pukul 10.00 WIB.
Pasalnya, nara sumber mengungkapkan, setelah melakukan pemuatan janjangan kosong (jangkos; red) di PKS Dosin, ternyata sejumlah armada truck milik pihak vendor PTPN IV Regional II yang menerima kontrak jasa pengangkutan jangkos tidak pernah tiba di areal kebun tujuannya.
"Kalau lancar proses pengolahan TBS kelapa sawit di PKS Dosin, dalam sehari dirata-ratakan truck yang muat jangkos sebanyak 5-10 unit perharinya, " ungkap nara sumber.
Kemudian, nara sumber menjelaskan, semestinya setiap truck memuat jangkos berkisar 8-9 ton. Namun, belakangan ini mencuat kabar sesaat sebelum jangkos dimuat ke truck tertentu, pihak pabrik memuat limbah cair berupa solid dan selanjutnya, pemuatan jangkos dilakukan.
"Potensi kerugian perusahaan ini akibat kelalaian pengawasan oleh pihak Manajemen PKS Dosin. Modusnya, truck bermuatan itu solid dan jangkos ke luar dari pabrik membongkar muatan jangkos dan disinyalir, muatan solidnya dijual kepada yang berminat, " beber nara sumber.
Sementara, truck yang menerima Surat Pengantar Barang jangkos bertujuan ke Afdeling 1, 5 dan 6 Unit Kebun Marihat itu tidak membongkar muatannya. Namun, pihak pengendara truck disinyalir menyerahkan SPBnya kepada oknum karyawan pengawas dan penerimaan jangkos di arealnya.
"Lokasi jangkos dibongkar oknum pengendara truck berjarak 2 kilometer dari lokasi pabrik di Huta Talong, Nagori Marihat Bandar dan muatan solid masih penelusuran di lokasi mana pembuangannya, " jelas nara sumber.
Terpisah, Manajer Kebun dan PKS Dolok Sinumbah berinisial TM belum berhasil dikonfirmasi melalui Maskep PKS Dosin M Simanjuntak terkait pengawasan dalam proses pemuatan dan distribusi jangkos dari PKS Dosin serta indikasi truck tertentu bermuatan solid hingga rilis berita ini dilansir ke publik.
Sedangkan, Manajer Kebun Marihat yang dikonfirmasi melalui Askep Tanaman Kebun Marihat bermarga Peranginangin tersebut, hingga rilis berita ini dilansir ke publik, terkesan enggan berkomentar terkait pelaksanaan jasa distribusi jangkos di areal Afdeling 1, 5.dan Afdeling 6 Kebun Marihat itu.