Manajer Kebun Dosin Bungkam Soal Pohon Bendo, Cari Sapu Lidi Dipolisikan

    Manajer Kebun Dosin Bungkam Soal Pohon Bendo, Cari Sapu Lidi Dipolisikan
    Keterangan Photo : Istimewa

    SIMALUNGUN - Seorang pimpinan mengemban tanggung jawab di setiap aktivitas dalam suatu manajemen perusahaan sebagai perencana, penggerak dan pengawas. Selain itu, seorang pemimpin berkemampuan untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja seluruh karyawannya.

    Ketua DPC Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Anak Bangsa, WH Butar-Butar menyampaikan, ketidaklayakan sebagai Manajer PTPN IV Kebun dan PKS Dosin di Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, Selasa (18/03/2025), sekira pukul 09.15 WIB.

    Pasalnya, menurut WH Butar-butar sebelumnya tersiar kabar tentang pasutri (pasangan suami istri; red) berusia lanjut, tergolong warga miskin saat berada di areal Kebun Bah Jambi akhirnya dipolisikan oleh manajernya. Kamis (05/03/2024) yang lalu.

    "Atas perintah TM semasa menjabat Manajer Kebun Bah Jambi mempolisikan Pak Legiman (66) dan istrinya Semi (65) saat berada di areal kebun sedang mengumpulkan dan akan membawa daun kelapa sawit untuk dijadikan sapu lidi, " ungkap WH Butar-Butar.

    Menurut, WH Butar-Butar mengatakan, di Kebun Bah Jambi memperlakukan pasutri tersebut tanpa empati serta tidak manusiawi, berbanding terbalik dengan perlakuannya terhadap penebangan secara ilegal 9 pohon Bendo di areal Afdeling 3 Kebun Dosin.

    "Peristiwa pasutri itu viral di sosial media, mengundang netizen untuk menghujat prilaku sang manajer. Sementara, si manajer diketahui makan bersama dengan pelaku penebangan pohon Bendo di Kebun Dosin, " terang WH Butar-Butar.

    Terpisah, hal yang sama diutarakan nara sumber terkait, tudingan Manajer Kebun dan PKS Dosin tidak memiliki marwah sebagai pimpinan. Selain itu, dampak buruk buruk terhadap lingkungan akibat penumbangan pohon bendo jadi tanggung jawabnya.

    "Kok bisa pula setingkat Manajer Kebun berstatus BUMN berdiam diri, setelah wilayah tugasnya diacak-acak, " jelas nara sumber.

    Kemudian, ditambahkan nara sumber dengan mempertanyakan, seberapa besar pengaruh si oknum tersebut, setelah beberapa waktu lalu mematok areal HGU Afdeling 4 dan saat ini menumbang pohon Bendo di Afdeling 3.

    "Perintah Undang-Undang atas larangan merusak lingkungan di wilayah tugasnya diabaikan oleh Manajer Kebun dan PKS Dosin. Bagaiamana akal warasnya berpikir untuk memajukan perusahaan itu, " tandas nara sumber.

    Sementara, Mandor I Afdeling 3 Kebun Dosin, Sunarmin saat dihubungi melalui sambungan percakapan selularnya membenarkan, adanya penumbangan pohon di areal tugasnya secara ilegal dilakukan oknum aktivis sosial kontrol itu.

    "Kami nggak ada terima soal perizinan, bang. Letak pohon itu di lokasi anak sungai dan untuk jelasnya, abang tanyakan kepada mitra juga ya bang, " kata Mandor I menyebutkan inisial TS.

    Terpisah Manajer Kebun dan PKS Dolok Sinumbah tak dapat dikonfirmasi melalui pesan percakapan selularnya terkait penumbangan pohon bendo dan disinyalir telah memblokir nomor kontak awak media ini.

    Hingga rilis berita ini dilansir kepada publik, pihak Manajemen PTPN IV Regional 2 Kebun dan PKS Dolok Sinumbah tidak bersedia menyampaikan klarifikasi terkait penumbangan 9 Pohon Bendo di sekitar aliran anak sungai Bah Bolon.

    Sebelumnya diberitakan, tudingan masyarakat terhadap pihak PTPN IV Regional 2 Unit Kebun Dolok Sinumbah dianggap tidak mendukung upaya melestarikan lingkungan.

    Selain itu, merehabilitasi daerah aliran anak Sungai Bah Bolon sebagai salah satu program pemerintah untuk mencegah terjadinya bencana alam.

    Pasalnya, keberadaan pohon Bendo (Artocarpus elasticus; red) di daerah aliran anak sungai Bah Bolon memiliki peran yang sangat krusial bagi keseimbangan ekosistem di sekitarnya.

    Namun, pihak PTPN IV Regional 2 Unit Kebun Dolok Sinumbah terkesan tak mendukung pelestarian lingkungan dengan menumbangkan pohon Bendo tanpa alasan yang jelas.

    Menurut penuturan nara sumber, terkait penumbangan pohon Bendo berusia puluhan tahun itu terjadi sekitar 2 bulan yang lalu dan tidak diketahui alasan penumbangan itu.

    Informasi dihimpun letak pohon Bendo di Areal Afdeling 3 Blok 2003, Daerah Aliran Sungai Bah Bolon, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun, Sabtu (07/03/2025), sekira pukul 15.00 WIB.

    "Pohon bendo itu berdiameter lebih dari 1/2 meter dan berkisar 2 bulan lalu dengan sengaja ditumbang. Sementara, pihak Manajemen Kebun Dosin sama sekali tidak bertindak, " ungkap nara sumber.

    Kalangan masyarakat menuding pihak PTPN IV Regional 2 Unit Kebun Dolok Sinumbah tidak mendukung upaya melestarikan lingkungan dan merehabilitasi Daerah Aliran Sungai.

    "Padahal pemerintah telah menetapkan program penanaman pohon untuk mencegah terjadinya bencana aalam, " sebut nara sumber.

    simalungun sumut
    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Tanaman Kelapa Sawit Terlantar di Kebun...

    Artikel Berikutnya

    Soal Pohon Bendo Ditumbang, Manajer Kebun...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    PERS.CO.ID: Jaringan Media Jurnalis Independen
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Nagari TV, TVny Nagari!
    Babinsa Koramil 02/Timika Komsos Serta Bantu Petani Rawat Tanaman Melon
    Pengedar Sabu di Nagori Pematang Kerasaan Rejo Ditangkap, Warga: Masih ada pelaku lainnya

    Ikuti Kami